Asam Jawa atau yang lebih akrab disebut asem merupakan sejenis buah yang memang rasanya masam atau kecut dalam bahasa jawa. Sering kita jumpai sebagai campuran jamu tradisional, yaitu jamu gendong keliling yang biasanya dijajakan oleh ibu-ibu. Asam Jawa juga digunakan sebagai penambah rasa di sayur asem, dan bisa juga sebagai bumbu pelengkap dalam makanan rujak.
Mempunyai nama latin Tamarindus indica, pohonnya berukuran tinggi besar sekitar 17 meter, memiliki buah berbentuk polong dan bunganya berwarna kuning. Pada bulan September - Oktober daun pohon Asam Jawa akan rontok dan berganti dengan yang baru.
Kayu dari pohon Asam Jawa juga menjadi bahan pembuatan mebel, kerajinan atau ukiran, dikarenakan tekstur kayunya yang halus dan punya tingkat kekerasan yang tinggi.
Daun muda dari Asam Jawa yang disebut sinom, digunakan sebagai minuman tradisional atau minman penyegar dalam kemasan. Bagian dari pohon Asam Jawa yang bermanfaat sebagai pengobatan adalah buah asa, kulit pohon, dan juga daun muda yang disebut sinom.
Asam Jawa bermanfaat untuk mengobati nyeri ketika haid. Dengan merebus asam jawa dan kunyit dengan air sampai mendidih. Jika air sudah tersisa setengah, bisa diminum sehari 2x. Untuk yang tidak tahan dengan rasa asam, bisa ditambahkan madu atau gula aren.
Kulit pohon dari asam jawa bisa digunakan untuk pengobatan borok, ruam atau bisul, dengan cara ditumbuk kemudian diletakkan di atas bagian yang luka.
Buahnya juga bisa sebagai penambah nafsu makan bagi anak-anak, caranya dengan merebus beberapa buah asam, lalu air rebusan rutin bisa dikonsumsi dengan rutin.